MPM Digital Day 2022

MPM Digital Day 2022

Masa transisi dan kembali dengan kebiasaan yang baru membuat gaya hidup selanjutnya cenderung mengalami perubahan, dengan begitu pasar pun juga mengalami pembaharuan dalam mengonsumsi media pada suatu produk ataupun brand. Maka dari itu perlu berbagai macam insight baru untuk menunjang kesiapan kita dalam menghadapi berbagai macam perubahan dari pasar yang akan berkembang secara masif. Menanggapi hal tersebut, MPM DIGITAL DAY 2022  yang di adakan pada Selasa, 31 Mei 2022 lalu mengangkat tema “101 Growth Marketing Strategy” dengan mengudang tiga pembicara, yaitu Tari Pradiani sebagai Brand Partnership Lead di Tiktok, Ferdi Anggriawan sebagai Head of Performance Marketing & Intelligence (Merchant) di GOJEK, dan Ryan Kristo Mujiono sebagai CEO dan Founder ToffeeDev.
 
Sesi pertama dimulai oleh Mbak Tari dari Tiktok yang menjelaskan bahwa “To Inspire Creativity and Bring Joy” merupakan misi yang ingin dicapai oleh Tiktok. Oleh karena itu, Tiktok memberikan keluasan kepada pengguna untuk berkreasi dengan video jangka pendek ke dalam beberapa kategori sesuai keinginan. Hal ini juga dapat memberikan masukan kepada beberapa brand bahwa konten yang dibuat tidak selalu harus “to the point” kepada konsumen, tetapi dapat diselingi oleh komedi, musik, atau game agar terkesan lebih menarik untuk menarik konsumen baru. Tiktok juga mendorong para pengguna untuk menjadi “authentic”, dimana mereka dapat berkreasi sesuai dengan ketertarikan mereka tanpa harus berpikir untuk menjadi sempurna, sehingga para konsumen pun juga dapar merasa lebih terkoneksi dengan isi konten. Kemudian, terdapat 4 pilar yang dijelaskan Mbak Tari untuk membuat konten yang organik, yaitu memproduksi video sesuai dengan trend, bekerja sama dengan komunitas, menjelaskan trend yang sedang terjadi, dan membuat jalan cerita yang menarik.

Kemudian membahas mengenai corversion optimization, Mas Ferdi memulai dengan mengatakan bahwa kita harus memiliki persona untuk menarik konsumen. Namun, persona yang diciptakan harus sesuai dengan produk yang dihasilkan sehingga tidak ada gap antara persona yang dibentuk dengan produk yang diterima oleh konsumen. Mas Ferdi juga menjelaskan bahwa dalam upaya mengubah sikap ingin membeli menjadi kegiatan membeli, dibutuhkan informasi yang menggiring konsumen dalam berpikir bahwa mereka membutuhkan produk yang ditawarkan. Kemudian yang kedua, dibutuhkan juga brand ambassador yang handal dalam produk yang ditawarkan sehingga konsumen dapat lebih yakin dengan produk yang ditawarkan. Dan yang terakhir, memberikan “call to action” kepada konsumen untuk menyadari mereka bahwa mereka membutuhkan produk tersebut.

Sesi terakhir dipimpin oleh Mas Ryan dari ToffeeDev yang akan membahas mengenai Digital Marketing Fundamental. Mas Ryan menjelaskan bahwa terdapat 3 hal dasar dalam Digital Marketing, yaitu traffic, coversion, dan engagement. Selain itu, terdapat framework dalam Digital Marketing Activation yang terdiri dari 9 langkah dan di kelompokkan menjadi 3 bagian. Yang pertama principles, dimana kita harus mengetahui kenapa kita ingin memasarkan produk kita, menentukan pasar, dan memberikan tawaran yang tepat. Yang kedua putting together, dimana bagaimana kita membangun penawaran, membangun hubungan dengan pelanggan secara virtual, dan bagaimana mendapatkan penjualan tanpa masalah menggunakan teknologi. Kemudian yang terakhir terdapat promotion, dimana bagaimana kita menciptakan traffic dan bagaimana kita membangun hubungan dengan konsumen setelah penjualan.

Webinar ini berlangsung selama kurang lebih 4 jam dan setiap sesi mendapatkan pertanyaan yang cukup antusias dari peserta. Webinar ini diharapkan dapat memberikan insight kepada peserta mengenai bagaimana cara untuk meningkatkan competitive edge, menyusun strategi dalam era yang tidak menentu dan mengetahui bagaimana perubahan behaviour/perilaku konsumer. Sehingga diharapkan dapat memberikan powerful insight sebagai bekal kita nantinya dalam membuat strategi serta eksekusi aktivitas Marketing kedepannya.

Other Article