DUKUNG EKONOMI SIRKULAR, BMW GROUP KEMBANGKAN MOBIL DAUR ULANG

DUKUNG EKONOMI SIRKULAR, BMW GROUP KEMBANGKAN MOBIL DAUR ULANG

Upaya membuat industri otomotif yang berkelanjutan kian tampak. Tidak hanya fokus pada pengembangan sumber tenaga yang lebih ramah lingkungan, tetapi juga telah menyentuh komponen-komponen yang digunakan.

Adalah BMW Group, merek premium asal Jerman yang telah mengambil inisiatif pengembangan ekonomi sirkular lebih jauh. Hal ini diterjemahkan untuk memproduksi mobil menggunakan bahan daur ulang dengan tujuan dapat kembali digunakan untuk produksi mobil berikutnya.  Chairman of the Board, Management BMW AG Oliver Zipse, menyampaikan BMW Group akan menerapkan prinsip ekonomi sirkular secara holistik dengan meningkatkan persentase penggunaan bahan sekunder di kendaraannya. Rata-rata, kendaraan saat ini diproduksi menggunakan hampir 30 persen bahan daur ulang dan dapat digunakan kembali. "Dengan pendekatan secondary first, BMW Group berencana untuk tingkatkan angka ini berturut-turut menjadi 50 persen," jelas Oliver. Dia bahkan optimistis perusahaan akan mampu mendesain kendaraan visioner bersiklus material tertutup dan mencapai tingkat penggunaan 100 persen bahan daur ulang serta 100 persen dapat didaur ulang

Industri otomotif nasional pun tampaknya perlu mempersiapkan diri untuk pengembangan inisiatif ini. Hanya saja, perdebatan pemangku kepentingan sektor ini pun akan menjadi hambatan cukup menantang ke depan. Langkah strategis untuk menciptakan bumi yang lebih baik ini akan melahirkan banyak potensi ekonomi baru. Namun akan berpotensi juga mematikan banyak rantai pasok industri yang tidak mendukung prinsip berkelanjutan.

Dalam kesempatan terpisah, pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu mengatakan circular economy sesungguhnya merupakan upaya yang digagas oleh negara-negara maju yang masuk dalam kelompok G-7, yakni Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika SerikatKemudian meluas ke Uni Eropa dengan tujuan politik mereka. Inisiatif ini ingin membuat sistem ekonomi dunia yang sesuai dengan konsep SGDS (Sustainable Development Goals) yang sudah dicanangkan dalam peraturan PBB, yakni membangun dunia yang bersih secara berkelanjutan, melawan pemanasan global, dekarbonisasi, mengurangi emisi partikel yang mengganggu kesehatan, dan melestarikan sumber daya alam. Yannes menyampaikan konsep yang sangat ideal ini tentunya bagus bagi kelangsungan daya dukung ekosistem bumi yang sudah semakin pekat oleh polusi dan kerusakan lingkungan hidupEkonomi sirkular akan menghapuskan model ekonomi linier, dimana sumber daya alam mentah diambil, diubah menjadi produk, kemudian dibuang.


(Sumber artikel: otomotif.bisnis.com)

 

Other Article